Refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

REFLEKSI KRITIS FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA

Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara yang lahir pada era kejayaan Pemerintah Hindia Belanda, tepatnya lahir pada 2 Mei 1889 dari lingkungan Kraton Paku Alaman Jogjakarta. Walaupun beliau lahir sebagai seorang bangsawan yang mempunyai kesempatan untuk mengenyam Pendidikan Belanda , bahkan sempat sekolah di STOVIA , yaitu sekolah kedokteran pada masa itu. Namun sangatlah timpang dengan kondisi rakyat terjajah , hidup dalam kebodohan.

Suatu waktu dalam pengasingan di Belanda Ki Hajar Dewantara mempelajari ilmu-ilmu Pendidikan dari tokoh-tokoh Pendidikan, seperti Friedrich Frobel, Maria Montessori dan Rabindranath Tagore.

Setelah pulang ke Tanah air , Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah Tamansiswa di Jogjakarta.

Ki Hajar Dewantara membedakan istilah Pendidikan (opvoeding) yaitu, memberikan tuntunan pada semua kekuatan kodrat anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia individu maupun anggota masyarakat. Sedangkan Pengajaran (onderwijs) yaitu, proses pendidikan memberi ilmu untuk kecakapan hidup anak baik secara lahir maupun bathin.

Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara sangat relevan sampai dengan saat ini dan masa-masa yang akan datang , dimana Pendidikan sangat erat berhungan dengan kodrat alam dan zaman. Pembelajaran disesuaikan dengan fase-fase pertumbuhan murid. Kodrat zaman di era Pendidikan Abad 21 , Ki Hajar Dewantara pada saat itu telah memikirkan bagaimana dunia ini pasti akan berubah, teknologi semakin berkembang pesat , teknologi telah menembus ruang dan waktu. Kecakapan hidup di abad ke-21 tentunya sebuah keharusan agar anak mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai pribadi maupun dalam kehidupan di masyarakat.     

Di SMK YP 17-1 Madiun, yang merupakan sekolah kategori pinggiran, dengan latar belakang mayoritas siswa dari keluarga yang kurang mampu, lingkungan tempat tinggal yang kurang mendukung perkembangan Pendidikan anak. Kondisi seperti ini sangat relevan dengan konsep Pendidikan adalah tuntunan dalam hidup. Anak-anak adalah makhluk tuhan, Manusia dan merupakan benda hidup, yang tentunya tumbuh berkembang sesuai kodratnya. Bagaimanapun latar belakang murid, tanpa membedakan kaya,miskin , suku, bangsa, agama,keepercayaan  apapun kewajiban kita untuk menuntun layaknya seorang petani menanam padi di sawah atau ladang, petani berkewajiban mengairi, memupuk,menyiangi, memberantas hama, menjaga agar padi tumbuh berkembang dengan subur. Petani tidak mampu merubah kodratnya padi menjadi jagung atau sebaliknya.

Sebagai guru pada sekolah pinggiran tentunya cukup sulit, atau perlu kerja keras untuk menuntun, siswa-siswa dengan kondisi dasar jiwa  yang sangat majemuk , ibarat petani dengan lahan yang kurang subur,dan benih yang kurang bagus. Namun dengan semangat Pamong  dengan konsep Tamansiswa menuntun murid dengan sabar sebagai Among , maka capaian pembelajaran secara perlahan akan terwujud.

Dengan mempelajari Modul 1.1 Refleksi Kritis Filosofi Ki Hajar Dewantara ini, Saya berharap mampu menginspirasi sekolah dan rekan sejawat untuk dapat mengadaptasi sebagai dasar pembelajaran pada murid-murid.

Dengan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan, mendapat tuntunan, perhatian dari bapak Ibu guru siswa akan rajin belajar, dengan motivasi yang lebih baik.

Materi filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara bisa di sosialisasikan pada seluruh insan Pendidikan di Indonesia.  

20 Ide Project Based Learning Berdasarkan Mata Pelajaran

Saat ini pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) menjadi topik hangat selama beberapa tahun terakhir. 

Nah, apakah Bapak dan Ibu guru sudah mengetahui apa itu project based learning? Atau masih bingung dan butuh contoh penerapan pembelajaran berbasis proyek ini? 

Kalau begitu, Bapak dan Ibu guru bisa menyimak ulasan tentang project based learning di bawah ini agar bisa memahami model pembelajaran ini lebih dalam. 

Pengertian Project Based Learning

Project based learning adalah model pembelajaran yang dirancang untuk memberikan siswa kesempatan agar dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui proyek-proyek yang melibatkan tantangan dan masalah yang akan mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. 

Model ini juga lebih menekankan pada efektivitas pembelajaran di mana siswa bisa menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari secara langsung. 

Dengan begitu, siswa tidak hanya mendapat ilmu pengetahuan saja, tapi juga dapat mengasah soft skill, seperti berpikir kritis, problem solving, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. 

Contoh Penerapan Project Based Learning

Perlu diketahui bahwa penerapan project based learning setiap sekolah bisa berbeda-beda karena menyesuaikan dengan karakteristik siswa masing-masing. Berikut adalah beberapa contoh penerapan pembelajaran berbasis proyek yang dibagi berdasarkan mata pelajaran. 

Matematika

Bagi banyak siswa, sulit untuk membuat hubungan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari sehingga terkesan hanya teoritis saja. Dengan mengadopsi pendekatan project based learning (PBL), siswa belajar bahwa matematika tidak hanya teoritis, tetapi praktis dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contohnya. 

1. Membuat Bangunan

Jika saat ini Bapak dan Ibu guru sedang mengajar bab mengenai geometri atau bangun ruang, Bapak dan Ibu guru bisa memberikan siswa kesempatan untuk menerapkan keterampilan geometri mereka dengan merancang sebuah bangunan atau taman bermain atau gedung baru untuk sekolah. 

Siswa bisa menggunakan aplikasi gratis yang dapat mereka unduh di play store maupun app store, atau cukup menggunakan pensil dan buku gambar saja. Dalam perancangan bangunan atau taman bermain harus didasarkan pada penyertaan sejumlah bentuk 2 dimensi atau 3 dimensi. 

Misalnya, paling tidak ada dua atau tiga segitiga sama kaki, empat persegi panjang, trapesium, tabung,  dan sebagainya. Setelah selesai, setiap siswa harus menghitung berapa luas dan keliling bangunan yang mereka rancang tersebut, serta apa saja komponen penyusunnya. 

2. Melukis di Dinding

Mungkin akan banyak siswa yang bingung kenapa melukis di dinding dikaitkan dengan matematika, bukankah seharusnya berkaitan dengan seni? Ya, memang benar kegiatan melukis memang identik dengan seni, tapi dalam penggunaan tangga untuk melukis gedung-gedung tinggi ternyata menggunakan bantuan teorema Phytagoras. 

Oleh karena itu, agar siswa dapat belajar penerapan teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari, Bapak dan Ibu guru bisa meminta mereka untuk menentukan seberapa tinggi tangga yang dibutuhkan agar dapat disandarkan ke dinding dan pelukis bisa menaiki tangga untuk melukis dinding dengan aman dan tidak terbalik. 

3. Membuat Jadwal Kegiatan

Tanpa disadari sebenarnya dalam pembuatan to do list sehari-hari, kita bisa menerapkan teori aljabar yang dipelajari dalam matematika. Nah, untuk Bapak dan Ibu guru yang sedang mengajar bab mengenai aljabar, bisa menggunakan contoh ini sebagai bentuk penerapan project based learning. 

Mintalah siswa untuk membuat jadwal kegiatan mereka sepanjang hari dan menjumlahkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu kegiatan. Sebagai contoh, untuk mengetahui apakah mereka bisa sampai  di sekolah tepat waktu atau tidak jika memilih untuk menyetel alarm pada pukul 6 pagi. 

Jadikan waktu, jarak, atau hal-hal lain sekiranya dapat mempengaruhi tujuan mereka untuk sampai di sekolah sebagai variabel Aljabar. Setelah proyek selesai, mintalah siswa untuk mempresentasikan hasil proyeknya agar teman-teman di kelasnya bisa belajar hal yang sama. 

            4. Menggandakan atau Membagi 2 Resep Makanan

4. Menggandakan atau Membagi 2 Resep Makanan

Terkadang, kita sering kali merasa bingung berapa takaran yang pas ketika harus masak makanan dalam porsi yang besar. Sebagai solusinya, bisa menggunakan teori Aljabar. 

Nah, dalam penerapan contoh project based learning yang satu ini, Bapak dan Ibu guru bisa meminta siswa untuk menghitung berapa takaran bumbu dan jumlah bahan yang tepat untuk membuat makanan dengan ukuran porsi yang berbeda-beda. Dalam hal ini, jumlah bahan dan porsi adalah variabelnya. 

Selain memastikan takaran bumbu dan bahan, serta jumlah makanan yang cukup, tetapi siswa juga harus memastikan kalau rasanya enak. 

5.Menghitung Peluang Meninggal Dalam Kecelakaan Mobil

Jika saat ini Bapak dan Ibu guru sedang mengajar materi probabilitas dan statistika, menghitung peluang seseorang meninggal dalam kecelakaan mobil ini bisa menjadi salah satu proyek yang harus diselesaikan siswa. 

Dalam hal ini, mereka harus menghitung peluangnya dengan menggunakan rumus probabilitas dan statistika agar mendapatkan hasil yang tepat. 

Sains 

Bisa dikatakan dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa terlepas dari ilmu sains. Hanya saja, sering kali kita tidak menyadarinya. 

Oleh karena itu, untuk menambah dan mengasah pengetahuan siswa dalam bidang sains, Bapak dan Ibu guru bisa menerapkan beberapa proyek sains berikut ini. 

6. Obat Sakit Maag

Saat maag kambuh, sering kali penderitanya mengonsumsi obat-obatan golongan antasida. Nah, hal ini ternyata berkaitan dengan teori asam dan basa dalam mata pelajaran kimia. 

Siswa bisa mengidentifikasi mengapa penderita sakit maag harus mengonsumsi obat-obatan golongan antasida, bagaimana proses obat tersebut bekerja menetralkan asam lambung yang naik, apa saja obat-obatan golongan antasida. Jika sudah selesai, siswa dapat mempresentasikan hasilnya di hadapan teman-teman sekelasnya. 

7. Proses Alarm Berbunyi

Jika saat ini Bapak dan Ibu guru sedang mengajar teori Mekanika Kuantum, maka proses bagaimana sebuah alarm berbunyi bisa menjadi contoh penerapan model pembelajaran berbasis proyek yang tepat. Dalam hal ini, siswa dapat mengidentifikasi bagaimana alarm bisa mengeluarkan suara yang nyaring. 

8. Setrika Uap

Untuk menerangkan materi tentang perubahan energi panas menjadi bentuk energi lain atau termodinamika, siswa dapat melakukan percobaan dengan menggunakan setrika uap. Sebab, alat ini banyak menerapkan teori fisika agar dapat menjalankan fungsinya, termasuk teori termodinamika ini.

9. Pembuatan Tapai

Tapai atau tape merupakan salah satu jenis makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi. Salah satu cabang ilmu biologi yang terlibat dalam proses pembuatan tapai ini adalah bioteknologi. 

Agar siswa mudah memahami tentang proses fermentasi ini, mereka bisa melakukan percobaan dengan membuat tapai sendiri. Kemudian, identifikasi faktor apa saja yang bisa memengaruhi keberhasilan atau kegagalan pembuatan tapai, bahan apa saja yang diperlukan, dan sebagainya. 

10. Membedah Tumbuhan

Agar materi mengenai struktur tumbuhan lebih mudah dipahami siswa, cobalah dengan meminta mereka untuk memilih satu jenis bunga, lalu bedah apa saja bagian-bagian yang ada pada bunga tersebut. Cara ini terbilang sangat sederhana, tapi akan memudahkan siswa dalam memahami materi struktur tumbuhan. 

Sosial

Berikut lima ide project based learning untuk mata pelajaran sosial. 

11. Menjadi Relawan

Untuk melatih rasa simpati dan empati siswa, Bapak dan Ibu bisa meminta siswa untuk menjadi relawan. Tidak harus relawan bencana alam, tapi bisa menjadi relawan guru dan mengajar anak-anak kecil atau relawan di tempat penampungan hewan. 

12. Membersihkan Lingkungan Sekitar

Jika hanya mengingatkan siswa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sepertinya tidak cukup. Untuk itu kegiatan seperti membersihkan lingkungan sekitar bisa dilakukan. 

Tidak hanya untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan saja, tapi juga mengajarkan mereka untuk lebih menghargai petugas kebersihan yang setiap hari harus membersihkan lingkungan. 

13. Melakukan Aksi Penggalangan Dana

Selain menjadi relawan, Bapak dan Ibu guru juga bisa meningkatkan rasa empati dan simpati siswa dengan mengajak mereka melakukan aksi penggalangan dana untuk korban bencana alam, kurang mampu, maupun penanganan Covid-19.

14. Mengajarkan Keterampilan Gadget dan Media Sosial Pada Orang Tua

Tak sedikit orang tua yang kesulitan mengoperasikan gadget dan media sosial. Sayangnya, tidak banyak pula orang yang ingin mengajarkan mereka. 

Siswa dapat membagikan wawasan yang mereka miliki kepada orang tua dengan mengajarkan mereka bagaimana cara mengoperasikan gadget atau media sosial dengan baik. Kemudian, mintalah mereka untuk mempresentasikan hasil atau pengalaman yang mereka dapatkan dari proyek tersebut. 

15. Mendonasikan Barang yang Masih Layak Digunakan

Agar siswa memiliki rasa kepedulian dan keinginan untuk berbagi, Bapak dan Ibu guru bisa mengajak mereka untuk mendonasikan barang-barang yang masih layak untuk digunakan kepada mereka yang membutuhkan. Bisa berupa baju, buku, ataupun mainan. 

Bahasa

Project based learning juga bisa diterapkan dalam mata pelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia, Inggris, atau bahasa asing lainnya. Berikut beberapa contoh proyeknya. 

16.  Mempromosikan Sebuah Bisnis

Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing, terutama speaking, siswa dapat mengerjakan proyek berupa kegiatan promosi. Mereka dapat membuat iklan untuk bisnis sendiri atau orang lain, kemudian mempromosikannya di hadapan teman-teman. 

Dengan demikian, siswa dapat belajar mengenai kosa kata baru, terutama di bidang bisnis. 

17. Book Club

Proyek ini akan fokus pada keterampilan komunikasi verbal. Mintalah siswa untuk memilih sebuah buku atau kutipan dari sebuah buku untuk dibaca. 

Secara bergiliran, siswa memberikan ulasan singkat tentang buku yang mereka baca sekaligus sudut pandang mereka tentang peristiwa dalam buku tersebut. Mereka dapat berdiskusi tentang nilai-nilai moral karakter atau pelajaran yang bisa diambil dari kisah dalam buku tersebut.  

18. Menulis Opini

Untuk melatih kemampuan pasif berbahasa asing, terutama menulis, ajak siswa untuk menganalisis masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Setelah itu, minta mereka untuk menuliskan opini mereka mengenai permasalahan tersebut dan tidak ada salahnya mengirimkan hasil tulisan yang sangat bagus ke koran lokal maupun nasional.

19. Menonton Film Bersama

Kegiatan menonton film bersama teman-teman sekelas ini mungkin menjadi kegiatan yang paling menyenangkan. Dalam hal ini, pilihlah film yang mudah untuk dipahami siswa dan memiliki nilai moral yang bagus. 

Setelah film selesai, ajukan beberapa pertanyaan, seperti siapa karakter favorit mereka dan jelaskan alasannya. Sebagai tugas akhir, Bapak dan Ibu guru bisa memberikan siswa tugas berupa menulis naskah dan memerankan tokoh pada salah satu film favorit mereka. 

20. Mengutarakan Pendapat Siswa

Ajukan beberapa pertanyaan mengenai sebuah peristiwa. Kemudian, tanyakan pendapat siswa, apakah mereka setuju atau tidak beserta dengan alasannya. 

Cara ini dilakukan untuk meningkatkan kefasihan siswa dalam berbicara bahasa asing sekaligus melatih mereka agar terbiasa dan tidak takut untuk mengungkapkan pendapat. 

Demikian informasi ini semoga bermanfaat.

sumber: kabaraktual.my.Id

RADEN RONGGO PRAWIRODIRJO I

RADEN RONGGO PRAWIRODIRJO I
Raden Ronggo Prawirodirjo I adalah Bupati Wedana Mancanagari Timur Kraton Yogyakarta yang berkedudukan di Madiun. Beliau menggantikan KP Mangkudipuro yang dipindahkan ke Kawedanan Caruban.
Madiun pada masa Mataram adalah wilayah bawahan Kraton Mataram, ketika Palihan Nagari Perjanjian Giyanti Madiun menjadi wilayah Kraton Yogyakarta.
Raden Ronggo Prawirodirjo sebelumnya bernama Kyai Wirosentiko. Beliau adalah orang terdekat dan salah satu kepercayaan Sultan Hamengkubuwana I.
Silsilah Raden Ronggo Prawirodirjo I:

Pangeran Pujangga menurunkan Kyai Ronggo I. Kyai Ronggo I menurunkan Kyai Ronggo II . Kyai Ronggo II menikah dengan putri Kyai Wonosalam menurunkan Kyai Ronggo III ing Sukowati. Kyai Ronggo III menurunkan anak perempuan yg menikah dengan Pangeran Waruju ( putra Pangeran Makdumjamil ing Selomanik ) . Menurunkan :
Ki Ageng Ahmad Darum ing Pakis romo. Beliau menikah dengan putri Ki Ageng Getas Pendowo melahirkan Ki Ageng Ahmad Tohar ing Pakis Kidul. Ki Ageng Ahmad Tohar menikah dengan putri Ki Ageng Selo menurunkan Kyai Haji Abdullah ing Karang Pakel. K H Abdullah menikah dengan putri Giri melahirkan Ki Ageng Mas Balimbing. Ki Ageng Mas Balimbing menikah dengan putri Panembahan Hanyokrowati melahirkan
Ki Ageng Mas Sigit menikah dengan putri Pangeran Ronggo ing Pati melahirkan Ki Ageng Sontoyudo ing Kawadungan.
Ki Ageng Sontoyudo menurunkan:

  1. Nyai Krahing Nobo
  2. Ki Ageng Sontoyudo II

Nyai Krahing Nobo menikah dengan Kyai Krahing nobo dari Makasar.Beliau menurunkan:

  1. Nyai Ajeng Datuk Sleman.
    Nyai Datuk Sleman menikah dengan Kyai Datuk Sleman ( putra sulung Raja Bima NTB ) menurunkan : Nyai Ajeng Derpoyudo.
  2. Nyai Ajeng Wiroyudo
    Nyai Ajeng Wiroyudo menikah dengan putra Ki Ageng Sontoyudo II menurunkan Ki Ageng Derpoyudo.

Ki Ageng Derpoyudo menikah Nyai Ajeng Derpoyudo menurunkan putra:

  1. Kyai Wiromantri
  2. Kyai Ronggo Wirosentiko atau Raden Ronggo Prawirodirjo I
  3. Kanjeng Ratu Tegalrejo, Ibunda Sultan Hamengkubuwana II
  4. Nyai Ageng Pangulu.

Keterangan gambar :

  1. Makam Raden Ronggo Prawirodirjo I di Makam Taman Madiun. Koleksi Bp Agus Budi Santoso
  2. Makam Ki Ageng Derpoyudo di Majanjati, Kauman, Kwadungan, Kec. Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57753
  3. Makam Nyai Ajeng Derpoyudo di Astana Tegalrejo.

Fanpage: Jejak Sejarah Mataram

Bupati Mangkudipuro Madiun

PANGERAN MANGKUDIPURA II
Kanjeng Pangeran Mangkudipura II atau Adipati Mangkunegara VII adalah generasi terakhir Panembahan Timur yang memerintah Madiun. Beliau adalah Bupati Wedana Mancanagari Timur yang berkedudukan di Madiun, beliau membawahi 14 Bang Wetan. Saat itu Madiun dan sekitarnya menjadi daerah bawahan Kraton Mataram.
Beliau adalah putra dari Adipati Mangkunegara VI dengan Putri Sunan Pakubuwana I
Ketika terjadi Perjanjian Giyanti ( Palihan Nagari ), Kadipaten Madiun menjadi daerah / wilayah bawahan Kraton Kasultanan Yogyakarta. Pada kondisi yang masih belum stabil, Kabupaten Sawo Ponorogo berusaha melepaskan diri ( Mbalelo ) dari Kraton Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwana I memerintahkan KP Mangkudipuro untuk menangkap hidup atau mati Bupati Sawo. Sementara pada saat itu Bupati Sawo dan Bupati Madiun mempunyai perjanjian rahasia menbela rakyat Madiun untuk melawan VOC yang saat itu memerintahkan Ponorogo, Madiun, Caruban dan sekitarnya untuk wajib menyerahkan upeti 2/3 hasil tanah garapan ke VOC setiap perayaan Maulud, juga 60.000 pikul hasil panen beras setiap tahunnya. Hal tersebut sangat menyengsarakan rakyat Madiun.
Dengan setengah hati Adipati Mangkudipuro berangkat ke Kadipaten Sawo untuk menjalankan perintah Sultan Hamengkubuwana I, sesampai di Sawo Pasukan Madiun disergap Pasukan Sawo dan Adipati Mangkudipuro mengalami luka dipunggung. Untuk menghindari pertumpahan darah yang sia sia, Adipati Mangkudipuro memerintahkan pasukannya mundur kembali ke Madiun.Hal tersebut membuat Sri Sultan HB I marah. Kemudian kedudukan Adipati Mangkudipuro sebagai Adipati Wedono Mancanagari Timur digantikan Raden Ronggo Prawirosentiko atau Raden Ronggo Prawirodirjo.Dan KP Mangkudipuro dipindahkan menjadi Bupati Caruban.
KP Mangkudipuro II tidak diperkenankan memakai gelar Mangkunegara lagi , karena nama tersebut akan diberikan kepada RM Said sebagai Adipati Miji di Surakarta yaitu KGPAA Mangkunagara I.

KP Mangkudipura memerintah Kadipaten Madiun tahun 1725 s/d tahun 1755
Memerintah Kadipaten Caruban tahun 1755 s/d tahun 1756

Silsilah KP Mangkudipuro:
Sultan Tranggono raja Demak menikah dengan Putri Sunan Kalijaga menurunkan:

  1. Permaisuri Sultan Hadiwijaya Pajang
  2. Pangeran Rangga Jumena, Panembahan Timur , Madiun.
    Panembahan Timur menurunkan Kanjeng Ratu Retno Dumilah. KR Retno Dumilah menikah dengan Panembahan Senopati menurunkan Panembahan Juminah. Panembahan Juminah menikah dengan Ratu Mas Hadi, Ibu Sultan Agung menurunkan Pangeran Balitar I.
    Pangeran Balitar I menurunkan Pangeran Tumapel. Pangeran Tumapel menurunkan RT Balitar. Pangeran Balitar menikah dengan putri Panembahan Herucokro melahirkan :
    1.KR Puger ( Permaisuri Pakubuwana I )
  3. Pangeran Balater menikah dengan putri Pakubuwana I menurunkan KP Mangkudipuro.

KP Mangkudipuro II wafat tahun 1756 dan dimakamkan di Kuncen Caruban.

https://www.facebook.com/profile.php?id=100009397006908