Mr.Schotman

Sang Walikota Pertama Madiun

R.A. Schotman

Gemeente atau Kota Madiun dibentuk oleh Belanda pada 18 Juni 1918. Akan tetapi saat dibentuk Gemeente Madiun tidak langsung memiliki Burgemeester atau walikota. Sampai dengan tahun 1928, pucuk Pimpinan Gemeente Madiun diduduki oleh Asisten Resident yang bernama W.M. Ingenluuyf kemudian dilanjutkan oleh G.H. De Maand. Keduanya bertindak sebagai Voorzitter van de Gemeenteraad (Ketua Dewan Kota). Gemeente Madiun baru memiliki Burgemeester pada tahun 1928. Roeloef Adrian Schotman adalah seorang mantan Walikota Chirebon ditunjuk kembali oleh Gubernur Jendral Hindia-Belanda untuk mengisi jabatan Walikota pertama Madiun. Ia diangkat menjadi Walikota bersama 12 nama lain yang menduduki jabatan yang sama. 12 Nama itu adalah F. E. Meyer sebagai Walikota Probolinggo, L. van Dijk sebagai Walikota Mojokerto, H. E. Boissevain sebagai Walikota Pasuruan, J.H. Boestra sebagai Walikota Blitar, J. M. Lakeman sebagai Walikota pekalongan, J. M. van Oostrom Soede sebagai Walikota Cirebon,  W. M. Ouwerkerk sebagai Walikota Padang, A.L.A. van Unen sebagai Walikota Salatiga, F. H. van de Wetering sebagai Walikota Menado, D. J. Spanjaard sebagai Walikota Tegal,  ir. E.A. Voorneman sebagai Walikota Magelang, dan L. K. Wennekendonk sebagai Walikota Kediri (De Indische Courant, 30 Oktober 1928). 2 diantara ke 12 nama tersebut J.H. Boestra dan L. van Dijk yang kemudian menjadi walikota kedua dan ketiga Gemeente Madiun.

Pada 19 November 1928 bertempat di Rumah Resident Madiun, R.A. Schotman secara resmi dilantik dan diperkenalan menjadi walikota pertama Gemeente Madiun oleh Residen Madiun H.C. Van Den Bos (De Indische Courant, 21 November 1928). Schotman lahir 30 Januari 1878 di Utrecht, Negeri Belanda dari  pasangan Gerrit Jan Schotman (1850-1879) dan Adriana de Meijer (1846-?) (https://www.genealogieonline.nl). Ia merupakan seseorang yang sangat rajin dan banyak inisiatif. Tingginya daya kreatifitas ini membuat dewan sering “mengeremnya” (Hudiyanto, 2003 : 73).

Pada masa pemerintahannya, proyek pembangunan balai kota yang seharusnya dibangun pada tahun 1919 baru bisa dibangun di tahun 1929. Pembangunanya pun mengalami pemindahan lokasi yaitu dari Schoollan (sekarang Jalan Sumatra) kemudian ke Residentslaan (sekarang Jalan Pahlawan) (Bataviaasch Nieuwsblaad , 12 Agustus 1919 & Local Techniek, 1933 : 4-9). Schotman bersama Nyonya E.L.E Van den Bos (Istri Residen Madiun) diberi kehormatan untuk meletakan batu pertama pembangunan Balai Kota Pada 30 November 1929. Menurut R.A Schotman, pembangunan Balai Kota ini diharapkan menjadi tonggak sejarah baru bagi pembangunan Gemeente Madiun (De Indische Courant, 3 Desember 1929). Ia pun menjadi walikota pertama yang berkantor di Balai Kota. Selain Balaikota, di masa pemerintahanya dibangun pula Gemeente Schouwburg (sekarang ditempati Lawu Plaza), dua Jalan Tembus yang salah satunya diberinama Raadhuislaan karena berada disamping Balai Kota (Raadhuis) serta berbagai infrastruktur lainya, bahkan Arsitek terkenal Ir. Thomas Karsten pun juga dikontrak selama dua tahun 1929-1930 sebagai penasehat tata kota untuk membantu pengembangan dan perluasan Gemeente Madiun (25 Jaren Decentralisatie In Nederlandsche Indie)

Schotman resmi mengundurkan diri sebagai walikota Madiun tahun 1933 dan digantikan oleh J.H. Boerstra yang sebelumnya menjabat sebagai walikota Blitar. Sebelum terjun ke dunia politik ternyata Schotman awalnya adalah seorang pengajar (Onderwijzer). Rentang 1896-1899 ia merupakan pengajar sekolah tempat kelahiranya dan di Brummer. Pada tahun 1900, Schotman datang ke Hindia-Belanda dimana ia kemudian menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah di Batavia. Karier politik di Hindia-Belanda dimulai ketika ia menjadi anggota dewan di Batavia yang kemudian pada tahun 1921 ditunjuk sebagai walikota acting Batavia. Baru pada tahun 1925 ditunjuk menjadi walikota Chirebon. Selepas pensiun menjadi walikota Madiun, Ia kemudian menjadi ketua dari Nederlands Indische Plantersbond. Pada tahun 1941 Dia mengunjungi Amerika Serikat Konferensi Buruh Internasional. Dalam perjalanan kembali ke Jawa, ia sempat terdampar di Pulau Midway dimana saat itu terjadi serangan di Pearl Harbor. Dia melihat banyak serangan udara Jepang dan tiga minggu kemudian berhasil melarikan diri dari pulau dan kembali ke Hawaii (Geneva Daily Times, 3  April  1945). Pada 10 November 1963 Schotman meninggal dunia di New York, Amerika Serikat dalam usia 85 tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *